PREVIEW
BISNIS
1. PENGERTIAN
BISNIS
Menurut
Steinhoff (1979: 5), “Business is all
those activities involved in providing the goods and services needed or desired
by people.” Dalam pengertian ini kegiatan bisnis sebagai aktivitas yang
menyediakan barang dan jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen,
dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memiliki badan hukum,
perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memiliki
badan hukum maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima, warung yang tidak
memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP), serta usaha informal lainnya.
Pengertian
bisnis lainnya diberikan oleh Griffin dan Ebert (1996), “Business is an organization that provides goods or services in order
to earn profit.” Sejalan dengan definisi tersebut, aktivitas bisnis melalui
penyediaan barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan profit (laba).
2.
PEMEGANG
KEPENTINGAN UTAMA DALAM BISNIS
Setiap
bisnis mengadakan transaksi dengan orang-orang. Orang-orang itu menanggung
akibat karena bisnis tersebut, karenanya mereka mempunyai kepentingan
didalamnya. Ada lima jenis pemegang kepentingan yang terlibat dalam bisnis :
a.
Pemilik
b.
Karyawan
c.
Kreditur
d.
Pemasok
e.
Pelanggan.
Pemilik
Setiap bisnis dimulai sebagai hasil
ide dari seorang atau lebih mengenai barang atau jasa, yang disebut wiraswasta
(entrepreneurs), yang mengorganisasikan, mengelola,dan mengasumsikan resiko
yang dihadapi mulai dari permulaan bisnis.
Karyawan
Karyawan perusahaan diangkat
untuk menyalurkan operasi perusahaan. Babarapa perusahaan hanya mempunyai
beberapa karyawan. Karyawan yang bertanggung jawab mengelola tugas yang
diberikan kepada karyawan lain dan membuat keputusan penting perusahaan disebut
manajer. Kinerja perusahaan sangat tergantung pada keputusan yang dibuat para
manajernya. Keputusan yang bagus dapat membuat perusahaan menjadi sukses,
tetapi keputusan yang kurang bagus dapat membuat perusahaan gagal.
Tujuan-tujuan manajer :
Tujuan
manajer suatu perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Pemaksimalan
nilai perusahaan adalah tujuan yang jelas untuk banyak bisnis kecil ketika
pemilik sekaligus menjadi manajer.
Kreditur
Kreditur adalah institusi
keuangan atau individu yang memberikan pinjaman.
Pemasok
Perusahaan biasanya menggunakan
bahan baku untuk menghasilkan produksinya. Sebagai contoh, perusahaan
manufaktur mobil menggunakan baja untuk membuat mobil. Perusahaan tidak dapat
menyelesaikan proses produksinya bila mereka tidak dapat mendapatkan bahan
baku. Oleh karena itu kinerjanya sebagian tergantung kepada kemampuan daripada
pemasoknya dalam mengantarkan bahan baku tepat pada waktunya.
Pelanggan
Perusahaan tidak dapat bertahan
hidup tanpa pelanggan. Untuk menarik pelanggan,
perusahaan harus memberikan barang atau jasa yang diperlukan dengan
harga yang pantas. Perusahaan juga meyakinkan bahwa produk yang dihasilkan
cukup berkualitas sehingga pelanggan puas. Apabila perusahaan tidak dapat
memberikan barang atau jasa yang berkualitas dengan harga pantas, pelanggan
akan beralih ke perusahaan pesaing.
3. MENCIPTAKAN IDE
BISNIS
Orang
akan berniat menciptakan bisnis hanya apabila mereka mengharapkan imbalan untuk
usahanya. Menemukan ide bisnis itu sebenarnya sederhana yaitu ketika anda mampu
menemukan sebuah masalah dan mampu memberikan solusinya, maka jadilah sebuah
peluang bisnis. Ada beberapa cara untuk menciptaka ide bisnis, diantaranya :
a.
Lihat sekeliling anda
Ini salah satu cara paling
simpel. Tidak usah susah-susah, anda jalan keluar rumah anda dan lihat di
sekeliling anda ada usaha apa saja. Mungkin ada usaha cuci motor, ada warnet,
dsb.
b.
Bisniskan hobi anda
Hobby adalah sesuatu yang kita
sukai, dan dari hal yang sederhana seperti inilah kita bisa menyalurkan hobi
atau keahlian kita dalam dunia bisnis. Jadi, kita bisa mengubah hobi kita
menjadi hobi yang dapat menghasilkan uang.
c.
Berkomunikasi secara
teratur dengan kalangan bisnis dapat menimbulkan ide-ide baru dalam benak kita. Ada banyak sumber untuk bertemu
kalangan bisnis: seminar, chatroom, discussion board, pameran perdagangan, dan
lain-lain. Membagikan pengetahuan Anda, mengajukan pertanyaan, dan menerima
informasi baru akan menstimulasi otak Anda. Anda akan bisa menggabungkan semua
informasi itu untuk menciptakan ide-ide bisnis yang menguntungkan.
d.
Kalau Anda tidak
begitu mahir berkomunikasi, cobalah membaca. Membaca dapat pula memberikan
inspirasi. Bacalah buku, majalah, ebook, website, jurnal, surat kabar, dan
lain-lain. Otak Anda akan melahirkan ide-ide yang menguntungkan dengan menyerap
dan mengatur semua data ini secara teratur.
e.
Tidak punya waktu
untuk membaca? Anda dapat mendengarkan kaset/CD berisi ide-ide bisnis, seminar,
dan kursus. Dengarkan lewat player mobil Anda, lewat tape biasa, walkman, atau
CD-man. Dan juga, dengarkan stasiun radio yang sering mengupas masalah bisnis.
Ini akan membantu Anda menghemat waktu dan sekaligus memunculkan ide-ide bisnis
yang menguntungkan.
4.
PENGARUH
TEKNOLOGI DALAM MENCIPTAKAN BISNIS
Teknologi memberikan kontribusi dalam keberhasilan suatu bisnis. Teknologi adalah pengetahuan atau alat
yang dipergunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Teknologi Informasi adalah teknologi
yang bisa mendapatkan informasi untuk dipergunakan dalam menghasilkan barang
dan jasa. Bisnis elektronik (e-bussiness)
atau komersial elektronik (e-commerce) adalah penggunaan komunikasi
elektronik untuk menghasilkan atau menjual barang dan jasa.
Seberapa jauh peran TI terhadap bisnis dan seberapa
pentingnya TI terhadap bisnis, merupakan hal-hal yang mendefi nisikan
batas-batas pengembangan TI dalam sebuah organisasi bisnis. Sekedar sebagai
sebuah business supporter,
atau sebagai enabler, bahkan sebagai business driver. Mengenal
model-model serta perspektif kesejajaran hubungan bisnis dan TI merupakan
langkah awal mengenal, sampai seberapa jauh potensi pengembangan TI dapat
dilakukan dalam sebuah organisasi bisnis. Tahap ini penting untuk dilakukan,
mengingat semakin ketatnya persaingan pasar, serta pengembangan bisnis yang
juga semakin sulit.
‘It
is not technology itself that supplies returns to a business, but how technology
is employed to meet business requirements’ Pernyataan di atas merupakan hasil dari riset dan dokumentasi
yang dilakukan oleh IBM dan majalah The Economist, pada tahun 1999. Pernyataan tersebut menggarisbawahi
pentingnya para manajer TI untuk mampu memfokuskan diri pada aspek-aspek
bisnis, daripada teknologi saja. Dengan cara ini, para manajer TI akan lebih
mampu memahami berbagai permasalahan bisnis serta menerjemahkan
kebutuhan-kebutuhan bisnis tersebut ke dalam bentuk arsitektur teknologi, yang pada
gilirannya akan mendukung keseluruhan organisasi mencapai setiap objektif dan
tujuan-tujuan bisnisnya. Selain itu, dengan cara seperti ini diharapkan akan
memberi landasan bagi dimungkinkannya sebuah business justifi cation, di mana setiap investasi TI dapat dihitung
keuntungan-keuntungan dari fi nansial dan bisnis, baik yang tangible maupun non-tangibleDi sinilah arti penting hubungan bisnis dan TI secara
profesional, untuk diterjemahkan dan didefinisikan. Dinamika serta harmonisasi
antara bisnis dan TI, dewasa ini menentukan tingkat survavibility serta kesuksesan bisnis. Penggunaan serta implementasi teknologi
secara tepat guna, memungkinkan banyaknya efi siensi serta potensi penghematan
biaya, baik dari sisi kegiatan operasi bisnis maupun kegiatan- kegiatan
pendukung bisnis lainnya. Meskipun masih dapat didebatkan, hal ini sebenarnya
dapat dijelaskan secara sederhana, melalui betapa sengitnya persaingan bisnis
dewasa ini. Perusahaan-perusahaan yang mampu menerjemahkan kebutuhan bisnis ke
dalam arsitektur teknologi, pada gilirannya akan menikmati pencapaian bisnis
lebih cepat, dan hal ini tidaklah mudah dilakukan. Komunikasi antara pihak
bisnis dan TI seringkali tidaklah semulus seperti yang diperkirakan. Tidak
sedikit perusahaan yang mengimplementasikan teknologi semata-mata tidak
berdasarkan kebutuhan bisnis, namun karena pesaing atau pemimpin pasar telah
menerapkan teknologi tersebut. Dengan kata lain ‘ikutikutan’. Hal ini fatal,
karena teknologi diterapkan tanpa ada business justifi cation yang jelas, di
samping memang investasi TI itu sendiri biasanya tidaklah murah. Lalu cara apa
yang dapat digunakan organisasi-organisasi bisnis, untuk dapat menghindari
kesalahan-kesalahan seperti yang disebutkan di atas? Sebuah cara yang pasti
adalah memastikan bahwa objektif dan tujuan bisnis telah didefi nisikan
sejelas- jelasnya, begitu pula dengan strategi TI yang harus mengacu dan
merupakan terjemahan teknis dari seluruh objektif, dan tujuan bisnis yang ada.
Sayangnya, hal ini lebih mudah untuk dikatakan daripada dilakukan. Salah satu
cara yang biasa dilakukan adalah de ngan mengidentifi kasi fungsi-fungsi bisnis
apa saja yang dilakukan oleh perusahaan. Identifi kasi dilanjutkan dengan
pengelompokan fungsi-fungsi sejenis, serta menggambarkan hubungan antarkelompok
tersebut. Dari sini, kemudian dapat ditentukan area-area bisnis yang
selanjutnya dipetakan ke jenis-jenis penerapan serta layanan-layanan TI yang
sesuai. Cara seperti ini tidak serta-merta menyelesaikan semua kesejajaran
hubungan bisnis dan TI, tapi dapat digunakan sebagai titik awal dari
keseluruhan usaha penyejajaran ini. G
5. FUNGSI UTAMA
BISNIS
Ada
lima fungsi yang terlibat dalam operasi suatu bisnis adalah
manajemen,pemasaran,keuangan,akuntansi,dan sistem informasi.Lima fungsi ini
adalah fokus dari persoalan ini karena harus dijalankan secara benar jika
bisnis ini ingin sukses.
a.
Manajemen adalah cara bagaimana karyawan dan sumber
lain (seperti mesin-mesin) digunakan oleh perusahaan.
b.
Pemasaran adalah cara bagaimana produk(jasa)
dikembangkan,diberi harga didistribusikan,dan dipromosikan kepada pelanggan.
c.
Keuangan adalah cara bagaimana perusahaan
mendapatkan dan menggunakan dana untuk operasi bisnisnya.
d.
Akuntansi adalah ringkasan dan analisis suatu
kondisi keuangan perusahaan dan dipakai untuk membuat bermacam keputusan sistem
informasi termasuk tehknologi informasi,masyarakat,dan prosedur yang bekerja
sama untuk memberikan informasiyang cocok untuk karyawan perusahaan sehingga
mereka dapat membuat keputusan bisnis.
e.
System informasi
Termasuk Teknologi informasi masyarakat dengan perusahaan yang
berkerjasama untuk memberikan informasi yang cocok untuk karyawan perusahaan ,
sehingga mereka dapat membuat ketentuan dalam mengembangkan rencana bisnis.
Menurut Steinhoff, fungsi yang
dilakukan oleh aktivitas bisnis dapat dikelompokkan kedalam tiga fungsi
dasar,yaitu acquiring raw materials,manufacturing raw materials,dan
distributing products to consumers..
a.
Acquiring raw materials
Contoh: Pabrik mi instan tidak akan dapat melakukan
kegiatan produksi mi instan seandainya tidak ada bahan baku tepung terigu yang
terbuat dari bahan baku gandum.Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa fungsi
bisnis yang pertama adalah menperoleh baku.
b.
Manufacturing raw materials
Setelah bahan baku diperoleh,perusahaan akan mengolah
bahan baku tersebut menjadi produk.Kembali pada contoh diatas,perusahaan mi
instan akan mengolah bahan baku tepung terigu menjadi mi instan dengan diberi
berbagai variasi bumbu.
c.
Distributing products to consumers
Produk yang dihasilkan perusahaan
selanjutnya didistribusikan kepada konsumen kegiatan ditribusi produk dari
produsen kepda konsumen melibatkan berbagai perusahaan bisnis lainnya,seperti
perusahaan distributor,ekspedisi,asuransi,dan lain-lain
6. MENGEMBANGKAN
RENCANA BISNIS
Setiap bisnis membutuhkan rencana
bisnis terutama bisnis baru dan bisnis yang mengharapkan perubahan atau
pertumbuhan signifikan dalam waktu dekat.Nilai utama dari rencana bisnis adalah
membuat garis besar tertulis yang mengevaluasi segala aspek kelangsungan hidup
ekonomi dari upaya bisnis termasuk uraian dan analisis terhadap prospek bisnis.
Rencana bisnis adalah suatu langkah penting yang perlu diambil oleh pengusaha
bijaksana, tanpa memandang ukuran bisnis.
Sekali wiraswasta menciptakan ide bisnis, mereka
memperhatikan bagaimana menerapkan fungsi – fungsi bisnis, untuk membuat bisnis
yang berhasil.Rencana bisnis adalah suatu diskripsi rinci dari suatu usulan
bisnis, termasuk didalamnya diskripsi bisnis, jenis pelanggan yang ditarik ,
persaingan, dan fasilitas yang diperlukan untuk produksi. Rencana bisnis
menggambarkan bagaimana fungsi bisnis dianalisakan ke dalam ide bisnis sehingga
ide ini dapat dilaksanakan dengan berhasil. Rencana bisnis dikembangkan dengan
fokus kepada pemegang kepentingan . Khususnya rencana ini mengutamakan
bagaimana ide bisnis akan memanfaatkan karyawan, pemasok dan kreditor dan
bagaimana ia akan memuaskan pelanggan dan memiliki bisnis.