Allah Bless me all The Time...

Senin, 06 Agustus 2012

Bentuk Kepemilikan Bisnis


        Pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan merupakan hal yang penting. Bagaimana mungkin perusahaan bisa berjalan dengan efektif dan efisien ketika modal yang dihimpun kurang, kelewat besarnya kewajiban yang harus ditanggung pemilik, ketidak leluasaan pengendalian manajemen perusahaan dan masih banyak lagi hal penting yang perlu dicermati pemilik badan usaha.
            Karena itulah, pemilihan bentuk kepemilikan bisnis harus sesuai dengan kemampuan pemilik. Banyak orang  yang menginginkan perusahaan besar namun mereka tidak memiliki modal ataupun kemampuan yang cukup. Sebaliknya, banyak orang yang memiliki kemampuan yang besar namun mereka tidak berani mengambil resiko untuk membangun perusahaan besar. Oleh karena itu, seharusnya pengusaha mengetahui dan memahami bentuk-bentuk kepemilikan perusahaan beserta keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Pada makalah ini kami akan mengkonsentrasikan pembahasan pada bentuk kepemilikan bisnis dalam bidang koperasi. Pada bab selanjutnya kami akan menjelaskan bentuk-bentuk kepemilikan bisnis secara lebih rinci .
            Selain bentuk-bentuk kepemilikan bisnis, pada makalah ini kami juga akan membahas tentang pemilihan letak perusahaan. Letak perusahaan sering pula disebut Tempat Kediaman perusahaan, yaitu tempat di mana perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari. Sedangkan istilah Tempat Kedudukan perusahaan dapat diartikan sebagai tempat kantor pusat perusahaan. Kedua hal di atas perlu mendapat perhatian bagi perusahaan, sebab salah memilih suatu lokasi perusahaan, akan mengakibatkan suatu kerugian bagi perusahaan. Misalnya harus mengadakan penempatan kembali letak perusahaan (Re Location) dan kesulitan apabila akan mengadakan ekspansi (Perluasan Perusahaan).

             Dengan semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang saat ini bermunculan, maka pemilihan letak perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan dengan cara coba-coba. Karena dengan cara itu perusahaan akan kalah dalam bersaing, disamping waktu harus berpacu, juga efisiensi di bidang biaya perlu mendapat perhatian. Oleh karena itu pemilihan letak perusahaan ini harus dilakaukan dan diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang disertai fakta yang kogkrit dan lengkap. Hal itu dapat dijalankan dengan meninjau beberapa aspek yang mempengaruhi pemilihan letak perusahaan.
Read more »»  

Tanggung Jawab Sosial dalam Etika Bisnis (Cont)


Tanggung Jawab Kepada Pemegang Saham
Perusahaan bertanggung jawab untuk memuaskan pemilik (pemegang saham) . Karyawan mungkin tergoda untuk membuat keputusan yang memuaskan kepentingannya saja daripada kepentingan pemiliknya. Misalnya beberapa karyawan memakai uang perusahaan untuk membeli komputer demi kepentingan pribadi daripada kepentingan perusahaan.
Cara Perusahaan Meyakinkan Tanggung  Jawab
Manajer perusahaan memonitor keputusan perusahaan untuk meyakinkan bahwa mereka membuatnya untuk kepentingan pemilik. Gaji karyawan dikaitkan dengan kinerja perusahaan, dalam hal ini karyawan tinggal memfocuskan pada memaksimalkan nilai perusahaan . Pemilik perusahaan menyadari bahwa perusahaan akan butuh biaya untuk memenuhi tanggung jawab seperti keamanan karyawan dan bebas polusi mewakili biaya yang diperlukan perusahaan melakukan bisnisnya.
Pemegang saham aktif dalam mempengaruhi kebijakan manajemen perusahaan, terlebih ketika  mereka tidak puas dengan gaji para eksekutif perusahaan atau kebijakan lain. Pemegang saham yang sangat aktif umumnya investor institusi yang memiliki sejumlah besar sah
Konflik dengan Kompensasi Eksekutif yang Berlebihan
            Seorang manajer peusahaan dapat memuaskan para pemegang saham dengan memastikan bahwa dana yang ditanamkan oleh para pemegang saham dipergunakan secara baik. Jika dana ini dipergunakan untuk menutup biaya yang kurang perlu, maka keuntungan perusahaan akan berkurang, di mana akan mengurangi imbalan yang diterima oleh para pemegang saham atas investasinya. Salah satu perhatian utama pemegang saham adalah gaji yang diberikan kepada para eksekutif perusahaan (CEO) dan eksekutif lainnya  Isu ini timbul manakala perusahaan membayar gaji tinggi kepada para eksekutif, dilain fihak  imbalan yang diterima oleh para pemegang atas investasinya tidak  memuaskan.
Tanggung Jawab Terhadap Kreditor
             Perusahaan bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban keuangannya kepada kreditor.Jika suatu perusahaan mengalami masalah keuangan dan tidak mampu memenuhi kewajibannya,maka perusahaan tersebut harus manginformasikan hal ini kepada kreditornya kadang kala kreditor mau memperpanjang masa jatuh tempo pembayaran dan bahkan menawarkan saran bagaimana perusahaan dapat memperbaiki kondisi keuangannya.Suatu perusahaan memiliki insentif yang kuat untuk memenuhi tanggung jawabnya terhadap kreditor.Jika perusahaan tidak membayar hutangnya kepada kreditoer,perusahaan tersebut dapat dipaksa pailit.
Bentuk  tanggung jawab perusahaan kepada kreditor yaitu:
a. Wajib memenuhi tanggung jawab keuangan kepada kreditor
b.Bila ada masalah keuangan di informasikan kepada kreditor.
c.Hindari rekayasa untuk meningkatkan limit kredit.
2.6 Tanggung Jawab Kepada Lingkungan
Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan harus memperhatikan keadaan lingkungannya, yaitu bagimana upaya perusahaan supaya tetap dapat menciptakan lingkungan disekitar perusahaan yang sehat, bebas dari polusi yang disebabkan oleh limbah perusahaan. Polusi yang dapat terjadi akibat dari aktivitas sebuah perusahaan adalah seperti:
v  POLUSI UDARA :
  • Akibat proses produksi dan produk yang dihasilkan pasti mengakibatkan polusi udara.
  • Mengubah poses produksi shg meminimalkan CO2 yang dilepaskan ke udara.
  • Gerakan sadar lingkungan efek rumah kaca, pemanasan global.
  • Aturan standar tingkat toleransi polusi udara
v  POLUSI TANAH :
  • Akibat limbah padat maupun cair selama produksi
  • Akibat hasil produk yang tidak ramah lingkungan
  • Mengubah proses produksi shg meminimalkan limbah kimia cair yang berbahaya.
  • Standarisasi AMDAL --- Membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
  • Mengelola limbah padat (tidak bisa membusuk)
  • Memanfaatkan produk daur ulang
Tanggung Jawab Kepada komunitas
Perusahaan menjadi bagian dari komunitas ketika mendirikan bisnisnya di suatu komunitas dan mengandalkan komunitas tsb sbg konsumen dan karyawannya.
  • Perusahaan dituntut mempunyai kepekaan sosial terhadap komunitasnya
  • Turut meningkatkan kualitas sosial komunitasnya
  • Mendirikan prasarana pendukung bagi komunitasnya
Read more »»  

Tanggung Jawab Terhadap Karyawan


Tanggung Jawab Terhadap Karyawan
Perusahaan juga mempunyai tanggung jawab kepada karyawannya untuk meyakinkan atas rasa aman,perlakuan yang wajar dari karyawan lain dan kesempatan yang sama.
a. Rasa Aman para Karyawan
Meyakinkan tempat kerja adalah aman bagi karyawan dengan selalu mengecek peralatan kerja supaya selalu dalam kondisi layak dan tidak berbahaya. Perusahaan yang menciptakan suatu lingkungkan kerja yang aman akm melindungi adanya kecelakaan dan memperbaiki moral karyawanya. Banyak perusahaan sekarang memberikan identifikasi keamanan tempat kerja sebagai salah satu tujuan utamanya. Levi Strrauss and Co. Menunjukkan paduan keamanan tidak hanya pada fasilitas Amerika , tetapi juga pada pabrik di Asia di mana beberapa bajunya dibuat.
b. Perlakuan layak oleh karyawan lain
Perusahaan bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa para karyawan diperlakukan layak oleh karyawan lain. Issue yang timbul biasanya masalah diversitas (kelainan, perbedaan) karyawan dan pelecehan seksual .
v  Diversitas
Banyak perusahaan telah tanggap terhadap bertambahnya keanekaragam an diantara karyawan dengan memberikan seminar divertas , yang memberikan penerangan kepada karyawan mengenai diversitas kebudayaan. Penerangan seperti itu dapat menolong karyawan menyadari bahwa pernyataan tertentu atau prilaku tertentu mungkin dapat menyinggung perasaan karyawan lain.
v  Perlindungan Terhadap Pelecehan Seksual
Isu lain di tempat kerja adalah pelecehan seksual yang termasuk di dalamnya suatu komentar yang tidak diinginkan atau tindakan yang secara alami berbau seksual. Misalnya, seorang karyawan mungkin akan membuat suatu paksaan seksual  terhadap karyawan lain dan menggunakan kekuasaan pribadi dalam perusahaan untuk maenakuti satus pekerjaan karyawan lain. Perusahaan cendrung mencegah pelecehan seksual  dengan memberikan seminar mengenai hal tersebut. Seperti seminar diversitas. Seminar ini tidak hanya suatu tindakan tanggung jawab kepada karywan, tetapi juga dapat memperbaiki produktivitas perusahaan dengan menolong karyawan merasa kerasaan dan nyaman.
c. Kesempatan yang sama
Karyawan yang melamar untuk suatu posisi tidak seharusnya ditolak karena diskriminasi masalah sara . Banyak perusahaaan dan lembaga pemerintah melaksanakan program tindakan alternatif. Beberapa orang berharap program tindakan alternatif dapat meyakinkan perlakuan yang sama diantara para calon karyawan dari para karyawan yang ada.
Cara memastikan tanggung jawab bisnis
·         Keluhan Prosedur.
·         Kode etik.
·         UU Ketenaga kerjaan
Cara perusahaan meyakinkan tanggung jawab kepada karyawan
Untuk meyakinkan bahwa karyawan menerima perlakuan yang layak,  beberapa perusahaan  menciptakan prosedur keluhan untuk karyawan yang merasa bahwa mereka tidak diberi kesempatan yang sama.Keluhan ditangani oleh seseorang atau departemen/bagian/seksi yang ditunjuk perusahaan. Adanya masukan ydm. perusahaan berusaha memecahkan dan memperbaiki prosedurnya untuk menghindari keluhan kayawan selanjutnya
Konflik dengan pemberhentian karyawan
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mungkin berguna untuk mengurangi biaya yang sangat substansial dan memuaskan pemegang saham, disamping  itu   supaya perusahaan bertahan hidup. Ini mungkin cara terbaik bagi perusahaan, tetapi tidak bagi karyawan. Solusi terbaik adalah dengan menyalurkan karyawan yang di PHK pada pekerjaan lain dalam perusahanan atau group perusahaan.Perusahaan yang melaksanakan bisnis di negara asing harus mengikuti peraturan pemerintah lokal . Para pejabat beberapa negara asing biasanya menerima bingkisan dari perusahaan yang memerlukan persetujuannya untuk berbagai kegiatan bisnisnya. Sebagai contoh perusahaan mungkin perlu produknya disetujui untuk alasan keamanan . Proses untuk meminta persetujuan hal kecil mungkin perlu berbulan-bulan dan melindungi perusahaan untuk melaksanakan bisnisnya. Perusahaan yang berani membayar pejabat akan menerima perhatian segera dari pemerintah lokal.
Read more »»  

Tanggung Jawab Kepada Pelanggan


Tanggung Jawab Kepada Pelanggan
     Pelanggan adalah pembeli produk atau jasa yang diprodukasi oleh perusahaan.Dalam hal ini perusahaan harus berupaya untuk memuaskan para konsumennya agar pembelian itu dapat terus diulakukan secara berkesinambungan.Perusahaan harus memperhatikan adanya konsumerisme. Konsumerisme adalah suatu gerakan untuk memberikan informasi kepda para konsumen dan melindungi mereka dari tindakan-tindakan yang salah.
Hal-hal yang sangat diperhatikan konsumerisme misalnya,kualitas produk atau kualitas layanan jasa,iklan yang menyesatkan serta tindakan perusahaan yang tidak adil.
Berkaitan dengan konsumerisme dikenal empat hak-hak konsumen yang peru dilindungi,yaitu:
a. Hak untuk keselamatan
     Konsumen harus dilindungi keselamatannya dalam mengkonsumsi produk atau jasa agar terhindar dari kerug ian atau kecelakaan.
b.Hak untuk memperoleh informasi
    Sebelum memutuskan suatu pembelian, konsumen berhak memperoleh informasi yang akurat tentang produk atau jasa yang akan dibelinya.
c.Hak untuk memilih
   Dalam memutuskan untuk memilih produk atau jasa yang akan dibelinya,konsumen berhak untuk memilihbeberapa variasi atau jenis produk atau jasa.Sebaiknya produsenmenyediakan banyak variasi pilihan produk pada beberapa variasi harga yang layak.
d.Hak untuk didengar
   Konsumen juga harus diperhatikan haknya untuk member masukan informasi,keluahan atau menanyakan segala sesuatu tentang produk kepada produsen.Perusahaan sebaiknya menyediakan petugas semacam public relation atau hubungan masyarakat untuk melayani konsumen dalam hal-hal tersebut di atas. Tanggung Jawab kepada Pelanggan jauh lebih luas dari pada hanya menyediakan barang atau jasa. Perusahaan mempunyai tanggung jawab ketika memproduksi dan menjual produk.
Read more »»  

Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial III


Dalam menciptakan etika bisnis, Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pengendalian Diri
Artinya, pelaku-pelaku bisnis mampu mengendalikan diri mereka masingmasing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun. Disamping itu, pelaku bisnis sendiri tidak mendapatkan keuntungan dengan jalan main curang atau memakan pihak lain dengan menggunakan keuntungan tersebut. Walau keuntungan yang diperoleh merupakan hak bagi pelaku bisnis, tetapi penggunaannya juga harus memperhatikan kondisi masyarakat sekitarnya. Inilah etika bisnis yang "etik".
2. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk "uang" dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi. Artinya sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya. Tanggung jawab sosial bisa dalam bentuk kepedulian terhadap masyarakat di sekitarnya, terutama dalam hal pendidikan, kesehatan, pemberian latihan keterampilan, dll.
3. Mempertahankan Jati Diri
Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis. Namun demikian bukan berarti etika bisnis anti perkembangan informasi dan teknologi, tetapi informasi dan teknologi itu harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kepedulian bagi golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki akibat adanya tranformasi informasi dan teknologi.
4. Menciptakan Persaingan yang Sehat
Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu ada kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.
5. Menerapkan Konsep “Pembangunan Berkelanjutan"
Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa datang. Berdasarkan ini jelas pelaku bisnis dituntut tidak meng-"ekspoitasi" lingkungan dankeadaan saat sekarang semaksimal mungkin tanpa mempertimbangkan lingkungan dan keadaan dimasa datang walaupun saat sekarang merupakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan besar.
6. Menghindari Sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang mencemarkan nama bangsa dan negara.
7. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan "katabelece" dari "koneksi" serta melakukan "kongkalikong" dengan data yang salah. Juga jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi" serta memberikan "komisi"
kepada pihak yang terkait.
8. Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar Golongan Pengusaha
Untuk menciptakan kondisi bisnis yang "kondusif" harus ada sikap saling percaya (trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah, sehingga pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan. Yang selama ini kepercayaan itu hanya ada antara pihak golongan kuat, saat sekarang sudah waktunya memberikan kesempatan kepada pihak menengah untuk berkembang dan berkiprah dalam dunia bisnis.
9. Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan main Bersama
Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. Mengapa? Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada "oknum", baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan "kecurangan" demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan "gugur" satu semi satu.
10. Memelihara Kesepakatan
Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan Kesadaran dan rasa. Memiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis. Jika etika ini telah dimiliki oleh semua pihak, jelas semua memberikan suatu ketentraman dan kenyamanan dalam berbisnis.
11. Menuangkan ke dalam Hukum Positif
Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi Peraturan Perundang-Undangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti "proteksi" terhadap pengusaha lemah. Kebutuhan tenaga dunia bisnis yang bermoral dan beretika saat sekarang ini sudah dirasakan dan sangat diharapkan semua pihak apalagi dengan semakin pesatnya perkembangan globalisasi dimuka bumi ini. Dengan adanya moral dan etika dalam dunia bisnis serta kesadaran semua pihak untuk melaksanakannya, kita yakin jurang itu akan dapat diatasi.
Read more »»  

Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial II


Akibat Keputusan-keputusan Yang Tidak etis
Keputusan yang tidak etis bisanya timbul jika pengambilan  keputusan  hanya untuk menguntungkan diri sendiri dari pada pemegang kepentingan (karyawan, pemegang saham, lingkungan ). Praktek bisnis yang tidak etis dapat berpengaruh tidak baik terhadap nilai perusahaan.
Karyawan terus menerus membuat keputusan bisnis yang mungkin dipengaruhi oleh etika bisnis. Dibawah ini contoh keputusan bisnis yang tidak etis.
o   Seorang karyawan perusahaan komputer yang dibayar berdasarkan komisi cenderung menjual komputer jauh lebih mahal kepada pelanggan dari pada yang diperlukan.Akibatnya keuntungan untuk karyawan akibat sebaliknya untuk pelanggan.
o   Seorang manajer memperkerjakan seorang teman walaupun teman tersebut bukan pelamar yang baik.Akibatnya keuntungan bagi manajer,akibat sebaliknya untuk pelamar lain yang sebenarnya lebih pantas mendapatkan pekerjaan tersebut.
o   Agar pengeluaran tetap rendah,seorang karyawan perusahaan membuang barang produksi ketempat sampah daripada membuang di tempat pembuangan limbah secara benar.Akibatnya keuntungan untuk karyawan,akibat sebaliknya untuk lingkungan.
o   Manajer perusahaan memutuskan menutup pabriknya dan membuat baru di kampung halamannya tempat ia tinggal.Pengeluaran dari pabrik baru akan lebih tinggi,tetapi manajer dapat kembali kekampung halamnnya.Akibatnya keuntungan untuk manajer,sebaliknya akibat untuk komunitas pabrik dahulu berada dan pada pemegang saham.
o   Seorang manajer perusahaan cenderung menghindari membayar beberapa karyawan untuk bekarja beberapa jam sehingga ia dapat mengurangi pengeluaran dan mungkin dapat bonus lebih tinggi karena dapat menekan pengeluaran tetap rendah.
Terlihat bahwa setiap keputusan ini menguntungkan karyawan secara pribadi atas biaya satu atau lebih pemegang kepentingan perusahaan ayau lingkungan.Keputusan yang tidak etis biasanya tmbul jika pengambil keputusan membuat keputusan yang dimaksudkan untuk diri sendiri dari pada pemegang kepentingan.
Bentuk akibat penyimpangan etika bisnis internal perusahaan antara lain terjadinya ketegangan diametris hubungan atasan dengan bawahan.  Seperti diungkapkan di atas hal ini terjadi karena ketimpangan antara lain dalam  proses penilaian kinerja, standar penilaian, dan perbedaan persepsi atasan-bawahan tentang hasil penilaian kinerja. Selain itu ukuran atau standar tentang karir sering tidak jelas. Dalam hal ini pihak manajemen memberlakukan tindakan yang tidak adil. Mereka menetapkan nilai sikap, gaya hubungan kepada atasan, dan loyalitas kepada atasan yang tinggi lebih besar ketimbang nilai kinerja faktual karyawannya. Kasus lainnya adalah diterapkannya model nepotisme dalam penseleksian karyawan baru. Pertimbangan-pertimbangan rasional diabaikan. Termasuk dalam proses rekrutmen internal. Jelas saja mereka yang potensial tersisihkan. Pada gilirannya akan terjadi kekecewaan karyawan yang unggul dan kemudian keluar dari perusahaan.
             Dari contoh-contoh di atas maka tampak pihak perusahaan lebih mengutamakan kepentingan meraih keuntungan ketimbangan menciptakan kepentingan karyawan secara adil.Untuk memperkecil terjadi penyimpangan penerapan etika bisnis maka perusahaan perlu  (a) mengenali respon orang terhadap suatu masalah ketika dihadapkan pada sesuatu yang  dilematis dan ketidak-konsistenan, (b) melihat etika bisnis dari resiko yang dihadapi seseorang apakah dengan keputusan personal ataukah keputusan sebagian besar orang lain ataukah pertimbangan keputusan berbasis  kepentingan perusahaan yang lebih besar secara keseluruhan , dan (3) etika harus ditempatkan sebagai penerapan system nilai suatu visi dan budaya perusahaan     
Read more »»  

Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial I


         Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan,
institusi, dan perilaku bisnis.Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan kedalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksidan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada didalam organisasi.
Etika dan integritas merupakan suatu keinginan yang murni dalam membantu orang lain. Kejujuran yang ekstrim, kemampuan untuk mengenalisis batas-batas kompetisi seseorang, kemampuan untuk mengakui kesalahan dan belajar dari kegagalan.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain yaitu pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan, menghindari sikap 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi) mampu mengatakan yang benar itu benar, dll.
Dengan adanya moral dan etika dalam dunia bisnis, serta kesadaran semua pihak untuk melaksanakannya, kita yakin jurang itu dapat dikurangi, serta kita optimis salah satu kendala dalam menghadapi era globalisasi pada tahun 2000 an dapat diatasi.
Dalam hubungan bisnis dan pemangku kepentingan  (stakeholder) pada tahap awal diakui bahwa tanggung jawab  sosial  adalah fungsi pemerintah, bukan tanggung jawab  bisnis ataupun perusahaan.  Pendapat  ini tentunya terjadi pada  awal dekade dimana   hasil alam  masih berlimpah, persaingan  industri tidak  ketat, dan tuntutan pemangku kepentingan   terhadap perusahaan  belum tinggi. Dapat dicatata pendapat Friedman dalam Robin, F (2008)  hal 232. menuliskan   bahwa The business of business  is to maximise profits, to earn a good return on capital invested and to be good corporate citizen obeying the law- no more and no less. Sejalan evolusi pada  seluruh bidang,  termasuk adanya globalisasi,  hal demikian berubah drastis.Pentingnya etika bagi tiap individu tidak saja sebatas pada kehidupan sosial keseharian. Disitu ada etika berbicara, etika makan, etika berpakaian, etika berolahraga, etika politik, dsb. Di bidang bisnis pun dikenal yang namanya etika bisnis yang jangkauannya relative luas tentang bisnis. Etika bisnis tidak terbatas hanya mengetengahkan kaidah-kaidah berbisnis yang baik (standar moral) dalam pengertian transaksi jual beli produk saja. Etika juga menyangkut kaidah yang terkait dengan hubungan manajemen dan karyawan.
            Sedangkan tanggung jawab sosial ialah Suatu pengakuan dari perusahaan bahwa keputusan bisnis dapat mempengaruhi masyarakat (komunitas dan lingkungannya) dan secara luas meliputi  tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan, karyawan dan Kreditur
Read more »»  

PREVIEW BISNIS



PREVIEW BISNIS
1.      PENGERTIAN BISNIS
Menurut Steinhoff (1979: 5), “Business is all those activities involved in providing the goods and services needed or desired by people.” Dalam pengertian ini kegiatan bisnis sebagai aktivitas yang menyediakan barang dan jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen, dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memiliki badan hukum, perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memiliki badan hukum maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima, warung yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), serta usaha informal lainnya.
Pengertian bisnis lainnya diberikan oleh Griffin dan Ebert (1996), “Business is an organization that provides goods or services in order to earn profit.” Sejalan dengan definisi tersebut, aktivitas bisnis melalui penyediaan barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan profit (laba).

2.      PEMEGANG KEPENTINGAN UTAMA DALAM BISNIS
Setiap bisnis mengadakan transaksi dengan orang-orang. Orang-orang itu menanggung akibat karena bisnis tersebut, karenanya mereka mempunyai kepentingan didalamnya. Ada lima jenis pemegang kepentingan yang terlibat dalam bisnis :
a.       Pemilik
b.      Karyawan
c.       Kreditur
d.      Pemasok
e.       Pelanggan.
Pemilik
Setiap bisnis dimulai sebagai hasil ide dari seorang atau lebih mengenai barang atau jasa, yang disebut wiraswasta (entrepreneurs), yang mengorganisasikan, mengelola,dan mengasumsikan resiko yang dihadapi mulai dari permulaan bisnis.
Karyawan
Karyawan perusahaan diangkat untuk menyalurkan operasi perusahaan. Babarapa perusahaan hanya mempunyai beberapa karyawan. Karyawan yang bertanggung jawab mengelola tugas yang diberikan kepada karyawan lain dan membuat keputusan penting perusahaan disebut manajer. Kinerja perusahaan sangat tergantung pada keputusan yang dibuat para manajernya. Keputusan yang bagus dapat membuat perusahaan menjadi sukses, tetapi keputusan yang kurang bagus dapat membuat perusahaan gagal.
Tujuan-tujuan manajer :
            Tujuan manajer suatu perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Pemaksimalan nilai perusahaan adalah tujuan yang jelas untuk banyak bisnis kecil ketika pemilik sekaligus menjadi manajer.

Kreditur
Kreditur adalah institusi keuangan atau individu yang memberikan pinjaman.
Pemasok
Perusahaan biasanya menggunakan bahan baku untuk menghasilkan produksinya. Sebagai contoh, perusahaan manufaktur mobil menggunakan baja untuk membuat mobil. Perusahaan tidak dapat menyelesaikan proses produksinya bila mereka tidak dapat mendapatkan bahan baku. Oleh karena itu kinerjanya sebagian tergantung kepada kemampuan daripada pemasoknya dalam mengantarkan bahan baku tepat pada waktunya.
Pelanggan
Perusahaan tidak dapat bertahan hidup tanpa pelanggan. Untuk menarik pelanggan,  perusahaan harus memberikan barang atau jasa yang diperlukan dengan harga yang pantas. Perusahaan juga meyakinkan bahwa produk yang dihasilkan cukup berkualitas sehingga pelanggan puas. Apabila perusahaan tidak dapat memberikan barang atau jasa yang berkualitas dengan harga pantas, pelanggan akan beralih ke perusahaan pesaing.

3.      MENCIPTAKAN IDE BISNIS
Orang akan berniat menciptakan bisnis hanya apabila mereka mengharapkan imbalan untuk usahanya. Menemukan ide bisnis itu sebenarnya sederhana yaitu ketika anda mampu menemukan sebuah masalah dan mampu memberikan solusinya, maka jadilah sebuah peluang bisnis. Ada beberapa cara untuk menciptaka ide bisnis, diantaranya :
a.       Lihat sekeliling anda
Ini salah satu cara paling simpel. Tidak usah susah-susah, anda jalan keluar rumah anda dan lihat di sekeliling anda ada usaha apa saja. Mungkin ada usaha cuci motor, ada warnet, dsb.
b.      Bisniskan hobi anda
Hobby adalah sesuatu yang kita sukai, dan dari hal yang sederhana seperti inilah kita bisa menyalurkan hobi atau keahlian kita dalam dunia bisnis. Jadi, kita bisa mengubah hobi kita menjadi hobi yang dapat menghasilkan uang.
c.       Berkomunikasi secara teratur dengan kalangan bisnis dapat menimbulkan ide-ide baru dalam benak kita. Ada banyak sumber untuk bertemu kalangan bisnis: seminar, chatroom, discussion board, pameran perdagangan, dan lain-lain. Membagikan pengetahuan Anda, mengajukan pertanyaan, dan menerima informasi baru akan menstimulasi otak Anda. Anda akan bisa menggabungkan semua informasi itu untuk menciptakan ide-ide bisnis yang menguntungkan.
d.      Kalau Anda tidak begitu mahir berkomunikasi, cobalah membaca. Membaca dapat pula memberikan inspirasi. Bacalah buku, majalah, ebook, website, jurnal, surat kabar, dan lain-lain. Otak Anda akan melahirkan ide-ide yang menguntungkan dengan menyerap dan mengatur semua data ini secara teratur.
e.       Tidak punya waktu untuk membaca? Anda dapat mendengarkan kaset/CD berisi ide-ide bisnis, seminar, dan kursus. Dengarkan lewat player mobil Anda, lewat tape biasa, walkman, atau CD-man. Dan juga, dengarkan stasiun radio yang sering mengupas masalah bisnis. Ini akan membantu Anda menghemat waktu dan sekaligus memunculkan ide-ide bisnis yang menguntungkan.

4.      PENGARUH TEKNOLOGI DALAM MENCIPTAKAN BISNIS
Teknologi memberikan kontribusi dalam keberhasilan suatu bisnisTeknologi adalah pengetahuan atau alat yang dipergunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Teknologi Informasi adalah teknologi yang bisa mendapatkan informasi untuk dipergunakan dalam menghasilkan barang dan jasa. Bisnis elektronik (e-bussiness) atau komersial elektronik (e-commerce) adalah penggunaan komunikasi elektronik untuk menghasilkan atau menjual barang dan jasa.
Seberapa jauh peran TI terhadap bisnis dan seberapa pentingnya TI terhadap bisnis, merupakan hal-hal yang mendefi nisikan batas-batas pengembangan TI dalam sebuah organisasi bisnis. Sekedar sebagai sebuah business supporter, atau sebagai enabler, bahkan sebagai business driver. Mengenal model-model serta perspektif kesejajaran hubungan bisnis dan TI merupakan langkah awal mengenal, sampai seberapa jauh potensi pengembangan TI dapat dilakukan dalam sebuah organisasi bisnis. Tahap ini penting untuk dilakukan, mengingat semakin ketatnya persaingan pasar, serta pengembangan bisnis yang juga semakin sulit. 
‘It is not technology itself that supplies returns to a business, but how technology is employed to meet business requirements’ Pernyataan di atas merupakan hasil dari riset dan dokumentasi yang dilakukan oleh IBM dan majalah The Economist, pada tahun 1999. Pernyataan tersebut menggarisbawahi pentingnya para manajer TI untuk mampu memfokuskan diri pada aspek-aspek bisnis, daripada teknologi saja. Dengan cara ini, para manajer TI akan lebih mampu memahami berbagai permasalahan bisnis serta menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan bisnis tersebut ke dalam bentuk arsitektur teknologi, yang pada gilirannya akan mendukung keseluruhan organisasi mencapai setiap objektif dan tujuan-tujuan bisnisnya. Selain itu, dengan cara seperti ini diharapkan akan memberi landasan bagi dimungkinkannya sebuah business justifi cation, di mana setiap investasi TI dapat dihitung keuntungan-keuntungan dari fi nansial dan bisnis, baik yang tangible maupun non-tangibleDi sinilah arti penting hubungan bisnis dan TI secara profesional, untuk diterjemahkan dan didefinisikan. Dinamika serta harmonisasi antara bisnis dan TI, dewasa ini menentukan tingkat survavibility serta kesuksesan bisnis. Penggunaan serta implementasi teknologi secara tepat guna, memungkinkan banyaknya efi siensi serta potensi penghematan biaya, baik dari sisi kegiatan operasi bisnis maupun kegiatan- kegiatan pendukung bisnis lainnya. Meskipun masih dapat didebatkan, hal ini sebenarnya dapat dijelaskan secara sederhana, melalui betapa sengitnya persaingan bisnis dewasa ini. Perusahaan-perusahaan yang mampu menerjemahkan kebutuhan bisnis ke dalam arsitektur teknologi, pada gilirannya akan menikmati pencapaian bisnis lebih cepat, dan hal ini tidaklah mudah dilakukan. Komunikasi antara pihak bisnis dan TI seringkali tidaklah semulus seperti yang diperkirakan. Tidak sedikit perusahaan yang mengimplementasikan teknologi semata-mata tidak berdasarkan kebutuhan bisnis, namun karena pesaing atau pemimpin pasar telah menerapkan teknologi tersebut. Dengan kata lain ‘ikutikutan’. Hal ini fatal, karena teknologi diterapkan tanpa ada business justifi cation yang jelas, di samping memang investasi TI itu sendiri biasanya tidaklah murah. Lalu cara apa yang dapat digunakan organisasi-organisasi bisnis, untuk dapat menghindari kesalahan-kesalahan seperti yang disebutkan di atas? Sebuah cara yang pasti adalah memastikan bahwa objektif dan tujuan bisnis telah didefi nisikan sejelas- jelasnya, begitu pula dengan strategi TI yang harus mengacu dan merupakan terjemahan teknis dari seluruh objektif, dan tujuan bisnis yang ada. Sayangnya, hal ini lebih mudah untuk dikatakan daripada dilakukan. Salah satu cara yang biasa dilakukan adalah de ngan mengidentifi kasi fungsi-fungsi bisnis apa saja yang dilakukan oleh perusahaan. Identifi kasi dilanjutkan dengan pengelompokan fungsi-fungsi sejenis, serta menggambarkan hubungan antarkelompok tersebut. Dari sini, kemudian dapat ditentukan area-area bisnis yang selanjutnya dipetakan ke jenis-jenis penerapan serta layanan-layanan TI yang sesuai. Cara seperti ini tidak serta-merta menyelesaikan semua kesejajaran hubungan bisnis dan TI, tapi dapat digunakan sebagai titik awal dari keseluruhan usaha penyejajaran ini. G


5.      FUNGSI UTAMA BISNIS
Ada lima fungsi yang terlibat dalam operasi suatu bisnis adalah manajemen,pemasaran,keuangan,akuntansi,dan sistem informasi.Lima fungsi ini adalah fokus dari persoalan ini karena harus dijalankan secara benar jika bisnis ini ingin sukses.
a.       Manajemen adalah cara bagaimana karyawan dan sumber lain (seperti mesin-mesin) digunakan oleh perusahaan.
b.      Pemasaran adalah cara bagaimana produk(jasa) dikembangkan,diberi harga didistribusikan,dan dipromosikan kepada pelanggan.
c.       Keuangan adalah cara bagaimana perusahaan mendapatkan dan menggunakan dana untuk operasi bisnisnya.
d.      Akuntansi adalah ringkasan dan analisis suatu kondisi keuangan perusahaan dan dipakai untuk membuat bermacam keputusan sistem informasi termasuk tehknologi informasi,masyarakat,dan prosedur yang bekerja sama untuk memberikan informasiyang cocok untuk karyawan perusahaan sehingga mereka dapat membuat keputusan bisnis.
e.       System informasi
Termasuk Teknologi informasi masyarakat dengan perusahaan yang berkerjasama untuk memberikan informasi yang cocok untuk karyawan perusahaan , sehingga mereka dapat membuat ketentuan dalam mengembangkan rencana bisnis.
          Menurut Steinhoff, fungsi yang dilakukan oleh aktivitas bisnis dapat dikelompokkan kedalam tiga fungsi dasar,yaitu acquiring raw materials,manufacturing raw materials,dan distributing products to consumers..
a.       Acquiring raw materials
Contoh: Pabrik mi instan tidak akan dapat melakukan kegiatan produksi mi instan seandainya tidak ada bahan baku tepung terigu yang terbuat dari bahan baku gandum.Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa fungsi bisnis yang pertama adalah menperoleh baku.
b.      Manufacturing raw materials
Setelah bahan baku diperoleh,perusahaan akan mengolah bahan baku tersebut menjadi produk.Kembali pada contoh diatas,perusahaan mi instan akan mengolah bahan baku tepung terigu menjadi mi instan dengan diberi berbagai variasi bumbu.
c.       Distributing products to consumers
Produk yang dihasilkan perusahaan selanjutnya didistribusikan kepada konsumen kegiatan ditribusi produk dari produsen kepda konsumen melibatkan berbagai perusahaan bisnis lainnya,seperti perusahaan distributor,ekspedisi,asuransi,dan lain-lain

6.      MENGEMBANGKAN RENCANA BISNIS
Setiap bisnis membutuhkan rencana bisnis terutama bisnis baru dan bisnis yang mengharapkan perubahan atau pertumbuhan signifikan dalam waktu dekat.Nilai utama dari rencana bisnis adalah membuat garis besar tertulis yang mengevaluasi segala aspek kelangsungan hidup ekonomi dari upaya bisnis termasuk uraian dan analisis terhadap prospek bisnis. Rencana bisnis adalah suatu langkah penting yang perlu diambil oleh pengusaha bijaksana, tanpa memandang ukuran bisnis.
Sekali wiraswasta menciptakan ide bisnis, mereka memperhatikan bagaimana menerapkan fungsi – fungsi bisnis, untuk membuat bisnis yang berhasil.Rencana bisnis adalah suatu diskripsi rinci dari suatu usulan bisnis, termasuk didalamnya diskripsi bisnis, jenis pelanggan yang ditarik , persaingan, dan fasilitas yang diperlukan untuk produksi. Rencana bisnis menggambarkan bagaimana fungsi bisnis dianalisakan ke dalam ide bisnis sehingga ide ini dapat dilaksanakan dengan berhasil. Rencana bisnis dikembangkan dengan fokus kepada pemegang kepentingan . Khususnya rencana ini mengutamakan bagaimana ide bisnis akan memanfaatkan karyawan, pemasok dan kreditor dan bagaimana ia akan memuaskan pelanggan dan memiliki bisnis.


Read more »»