Allah Bless me all The Time...

Rabu, 21 Maret 2012

Makalah IKD (Dampak Limbah dan Cara Penanggulangannya)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Limbah atau sampah yaitu limbah atau kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah atau sampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka bisa menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini ada beberapa rumusan masalah yaitu:
·         Apakah yang dimaksud dengan limbah?
·         Apa saja jenis-jenis limbah?
·         Bagaimana cara menanggulangi limbah?
·         Apa dampak dari limbah
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
1.4 Metode Penulisan
Penulis menggunakan metode kepustakaan dan media internet.





BAB II
ISI

2.1 Pengertian Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Limbah berasal dari kegiatan rumah tangga, pasar, industri, pertanian, dan pertambangan. Berdasarkan komponen penyusunnya, limbah dibedakan menjadi dua jenis yaitu limbah organic dan limbah anorganik. Limbah organic adalah limbah yang berasal dari hewab dan tumbuhan, sehingga mudah diuraikan dalam proses alami karena terdiri dari bahan-bahan organik. Contoh: sampah daun, sisa tepung, sayuran, kertas, kulit buah, jerami, kotoran hewan, dan lain-lain. Sedangkan, limbah anorganik adalah Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah anorganik berasal dari sumber daya alamyang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah : Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industri. Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil. Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium.

2.2 Jenis-jenis Limbah
1)      Jika didasarkan asalnya, limbah dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Limbah Organik
Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami. Limbah pertanian berupa sisa tumpahan atau penyemprotan yang berlebihan, misalnya dari pestisida dan herbisida, begitu pula dengan pemupukan yang berlebihan. Limbah ini mempunyai sifat kimia yang setabil sehingga zat tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya. Sedangkan limbah rumah tangga dapat berupa padatan seperti kertas, plastik dan lain-lain, dan berupa cairan seperti air cucian, minyak goreng bekasdan lain-lain. Limbah tersebut ada yang mempunyai daya racun yang tinggi misalnya : sisa obat, baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus dan sebagainya.
v  Pemanfaatan Limbah Organik
Pemanfaatan limbah organic dapat dilakukan dengan dua cara:
a. Secara Langsung Tanpa Daur Ulang
Misalnya: sisa sayuran seperti kubis, selada air, sawi dan kangkung untuk pakan ternak. Ban karet bekas untuk tempat sampah, serbuk gergaji kayu untuk media jamur dan sebagainya.
b. Secara Tidak Langsung dengan Proses daur Ulang (Recycle)
Misalnya pembuatan kompos (pengomposan) dan biogas melalui proses fermentasi.
·         Pembuatan Kompos (pengomposan)
Pembuatan kompos merupakan usaha pengelohan limbah organic dengan menggunakan prinsip penguraian bahan organic menjadi bahan anorganik oleh mikroorri ganisme melalui proses fermentasi. Kompos yang dihasilkan untuk pupuk pertanian dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Cara pembuatan kompos adalah sampah daun, ranting, sayuran, dll dimasukkan ke dalam bak penampungan yang tertutup rapat. Seminggu sekali tumpukan sampah dibolak balik agar pengomposan berlangsung merata. Sampah harus dalam keadaan lembab tapi tak berair. Mikroorganisme yang berperan adalah organisme pengurai seperti bakteri dan jamur. Sedang cacing tanah sebagai detrivitor mempercepat proses pengomposan. Keuntungan dari pengomposan adalah kompos yang dihasilkan merupakan pupuk organic yang bersifat ramah lingkungan, tidak menimbulkan pencemaran lingkungan,bahan tersedia melimpah, tidak memerlukan peralatan mahal sehingga masyarakat dapat membuatnya sendiri, dan unsur hara yang terdapat dalam kompos lebih tahan lama dibandingkan dengan pupuk anorganik (buatan)
·         Pembuatan Biogas (CH4=Metana)
Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses fermentasi atau pembusukan yang berlangsung secara anaerobic dari sampah organic yang mengandung selulosa dengan bakteri pengurai yang hidup dalam lambung hewan Ruminansia (pemamah biak). Biogas dapat digunakan untuk memasak, penerangan, lemari es, dan lain lain. Caranya: sampah tumbuhan, kotoran hewan dan sebagainya dimasukkan kedalam wadah kedap udara (digester) dan dicampur dengan air sehingga tercipta keadaan anaerob (keadaan tanpa gas oksigen dari udara). Campuran kotoran tersebut dengan air mengalami proses pembusukan dua tahap yaitu proses aerobic dan anaerobic. Pada proses aerobic, bakteri aerob mengubah bahan organic dengan memanfaatkan gas oksigen dari udara dan menghasilkan banyak karbondioksida. Setelah gass oksigen bebas habis, maka proses anaerobic mulai belangsung dan bakteri anaerob mulai berperan menghasilkan biogas (gas metana). Waktu yang diperlukan untuk menghasilkan gas bio kurang lebih empat minggu. Keuntungan biogas antara lain mengurangi jumlah limbah, menghemat energy, sebagai energy alternative yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, residu dari biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk, dan nyala api biogass lebih terang atau bersih.
·         Pembuatan nata de coco
Nata de coco dibuat dari limbah air kelapa dengan menggunakan bakteri Acetobacter xylinum.
·         Daur ulang kertas
Menjadi kertas pembungkus, kertas tisu, kertas Koran dan kertas tulis.
2. Limbah Anorganik
Limbah anorganik merupakan limbah yang berasal dari bahan-bahan tak hidup seperti bahan kimia, kaleng, aluminium, kaca, plastic dan logam. Limbah anorganik yang berasal dari bahan sintetis seperti plastic sangat sukar untuk diuraikan oleh decomposer.
Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah anorganik berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah :
Ø  Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industri. Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.
Ø  Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium.
v  Pemanfaatan Limbah Anorganik
Pemanfaatan limbah anorganik dapat dilakukan dengan dua cara yaitu didaur ulang (secara tidak ;angsung) dan tanpa daur ulang (secara langsung).
·         Dengan daur ulang
Misalnya: kaleng aluminium, kaleng besi, pecahan botol, toples kaca, botol plastic, ember plastic yang didaur ulang menjadi barang baru.

·         Tanpa daur ulang
Dengan cara dipakai ulang misalnya: botol plastic minuman kemasan, botol kaca, dan sebagainya.
2)      Jika berdasarkan sumbernya, limbah dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Limbah Pabrik
Limbah ini bisa dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena limbah ini mempunyai kadar gasyang beracun, pada umumnya limbah ini dibuang di sungai-sungai disekitar tempat tinggal masyarakat dan tidak jarang warga masyarakat mempergunakan sungai untuk kegiatan sehari-hari, misalnya MCK(Mandi, Cuci, Kakus) dan secara langsung gas yang dihasilkan oleh limbah pabrik tersebut dikonsumsi dan dipakai oleh masyarakat.
2. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga limbah ini bisa berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam, slada dan lain-lain bisa juga berupa kertas, kardus atau karton. Limbah ini juga memiliki daya racun tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.
3. Limbah Industri
Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau perusahaan tertentu. Limbah ini mengandung zat yang berbahaya diantaranya asam anorganik dan senyawa orgaik, zat-zat tersebut jika masuk ke perairan maka akan menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makluk hidup pengguna air tersebut misalnya, ikan, bebek dan makluk hidup lainnya termasuk juga manusia
            Berdasarkan karakteristiknya limbah industri dapat dibagi menjadi empat bagian
1.      Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik, dan bahan buangan anorganik.
2.      Limbah padat
Proses Pencemaran Udara Semua spesies kimia yang dimasukkan atau masuk ke atmosfer yang “bersih” disebut kontaminan. Kontaminan pada konsentrasi yang cukup tinggi dapat mengakibatkan efek negatif terhadap penerima (receptor), bila ini terjadi, kontaminan disebut cemaran (pollutant).Cemaran udara diklasifihasikan menjadi 2 kategori menurut cara cemaran masuk atau dimasukkan ke atmosfer yaitu: cemaran primer dan cemaran sekunder. Cemaran primer adalah cemaran yang diemisikan secara langsung dari sumber cemaran. Cemaran sekunder adalah cemaran yang terbentuk oleh proses kimia di atmosfer.
Sumber cemaran dari aktivitas manusia (antropogenik) adalah setiap kendaraan bermotor, fasilitas, pabrik, instalasi atau aktivitas yang mengemisikan cemaran udara primer ke atmosfer. Ada 2 kategori sumber antropogenik yaitu: sumber tetap (stationery source) seperti: pembangkit energi listrik dengan bakar fosil, pabrik, rumah tangga,jasa, dan lain-lain dan sumber bergerak (mobile source) seperti: truk,bus, pesawat terbang, dan kereta api.
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3).
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
2.3 Cara Menangani Limbah
Ada beberapa cara dalam menangani limbah:
a.       Sanitary Landfill
Merupakan salah satu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sisitem sanitasi yang baik. Sampah dibuang disuatu tempat yang rendah, kemudian dipadatkan dengan traktor dan ditutup tanah. Pada bagian dasar dilengkapi system saluran yang berfungsi sebagai saluran limbah cair yang harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai.
b.      Pembakaran (Incineration)
Sampah padat dibakar didalam isinerator. Hasil pembakaran adalah gas dan residu pembakaran. Teknik pembakaran sampah telah diterapkan di Singapura. Residu pembakarannya digunakan untuk mereklamasi laut. Penurunan volume sampah padat hasil pembakaran bias mencapai 70%.
c.       Penghancuran (pulverization)
Sampah dihancurkan didalam mobil pengumpul sampah yang telah dilengkapi alat pelumat sampah. Sampah langsung dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfaatkan untuk menimbun tanah yang letaknya rendah.
2.4 Dampak Limbah
a)      Dampak terhadap kesehatan
Dampaknya yaitu dapat menebabkan atau menimbulkan panyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
1. Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat
2. Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap
b)      Dampak terhadap lingkungan
Cairan dari limbah – limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga menusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah tanggake sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapat meresahkan para penduduk.



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
           Pada dasarnya limbah adalah sejenis kotoran yang berasal dari hasil pembuangan dan itu mengakibatkan dampak bagi lingkungan di sekitar tetapi sekarang banyak ditemukan cara atau solusi untuk menangani dampak-dampak yang dihasilkan oleh limbah tersebut, meskipun demikian pada kenyataannya cara atau solusi tersebut tidak ada hasilnya karena masih banyak kita jumpai limbah atau sampah disungai dan didarat yang dapat pula menimbulkan banjir.
3.2 Saran
            Menurut saya sebagai manusia yang bertanggung jawab kita harus menjaga lingkungan kita dengan baik dan mengelola limbah yang kita hasilkan agar tidak berdampak negative bagi kehidupan makhluk hidup di bumi. Selain itu, kita juga harus sadar bahwa hal sekecil apapun yang kita lakukan terhadap lingkungan kita, pasti akan memberikian dampak yang signifikan terhadap masa depan lingkungan kita.



DAFTAR PUSTAKA

Solikhin. 2007. LKS SERASI BIOLOGI KELAS X SMA. Banjarmasin: ----------------------
Situs web:












Tidak ada komentar:

Posting Komentar